Home » » Paradigma dan Jenis Penelitian Kualitatif

Paradigma dan Jenis Penelitian Kualitatif

Posted by Awal KPN on Thursday, 27 February 2025


1. Pendahuluan

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan ilmiah yang menekankan eksplorasi makna, proses, dan pengalaman subjektif individu atau kelompok dalam suatu konteks sosial tertentu. Pendekatan ini berangkat dari paradigma interpretatif yang berupaya memahami fenomena dari perspektif partisipan.

Dalam ilmu sosial dan pendidikan, penelitian kualitatif digunakan untuk menggali pemahaman mendalam tentang perilaku manusia, interaksi sosial, serta berbagai fenomena yang tidak dapat diukur dengan angka.


2. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif

Paradigma dalam penelitian kualitatif adalah cara pandang yang mendasari bagaimana suatu penelitian dilakukan, termasuk asumsi tentang realitas, pengetahuan, dan metode penelitian. Berikut adalah beberapa paradigma utama dalam penelitian kualitatif:

a. Paradigma Konstruktivisme

  • Berpandangan bahwa realitas bersifat subjektif dan dikonstruksi oleh individu berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial.
  • Peneliti berperan sebagai fasilitator yang mencoba memahami makna yang diberikan oleh subjek penelitian terhadap suatu fenomena.
  • Digunakan dalam studi fenomenologi dan etnografi.
  • Referensi: Creswell (2014), "Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches".

b. Paradigma Fenomenologi

  • Berfokus pada pengalaman subjektif individu dalam memahami suatu fenomena.
  • Tujuan penelitian fenomenologi adalah menggali esensi pengalaman yang dialami oleh individu secara mendalam.
  • Contoh: Penelitian tentang pengalaman guru dalam mengajar di daerah terpencil.
  • Referensi: Husserl (1970), "The Idea of Phenomenology".

c. Paradigma Hermeneutika

  • Berorientasi pada interpretasi teks atau simbol yang digunakan dalam komunikasi manusia.
  • Digunakan dalam analisis dokumen, studi sastra, atau penelitian media.
  • Referensi: Gadamer (1989), "Truth and Method".

d. Paradigma Interaksionisme Simbolik

  • Menyatakan bahwa makna dalam kehidupan sosial dibangun melalui interaksi simbolik antar individu.
  • Banyak digunakan dalam penelitian etnografi dan studi kualitatif berbasis interaksi sosial.
  • Contoh: Studi tentang makna simbol dalam komunitas tertentu.
  • Referensi: Blumer (1969), "Symbolic Interactionism: Perspective and Method".

e. Paradigma Kritis

  • Berusaha mengungkap ketidakadilan sosial dan mendorong perubahan sosial.
  • Digunakan dalam studi feminisme, analisis wacana kritis, dan penelitian pendidikan kritis.
  • Contoh: Studi tentang ketimpangan pendidikan berdasarkan gender atau kelas sosial.
  • Referensi: Freire (1970), "Pedagogy of the Oppressed".

3. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif

Berdasarkan pendekatan dan tujuan penelitian, penelitian kualitatif dikategorikan dalam beberapa jenis utama:

a. Studi Kasus (Case Study)

  • Meneliti satu atau beberapa kasus secara mendalam dalam konteks tertentu.
  • Data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti wawancara, observasi, dan dokumen.
  • Contoh: Studi tentang implementasi kurikulum baru di satu sekolah.
  • Referensi: Yin (2018), "Case Study Research and Applications".

b. Etnografi

  • Studi tentang budaya atau komunitas tertentu melalui observasi partisipatif dalam jangka waktu lama.
  • Contoh: Studi tentang kehidupan sosial masyarakat adat.
  • Referensi: Geertz (1973), "The Interpretation of Cultures".

c. Fenomenologi

  • Berfokus pada pengalaman individu terhadap suatu fenomena untuk memahami maknanya.
  • Contoh: Studi tentang pengalaman pasien kanker dalam menghadapi penyakitnya.
  • Referensi: van Manen (1990), "Researching Lived Experience".

d. Grounded Theory

  • Meneliti suatu fenomena untuk menghasilkan teori baru yang muncul dari data lapangan.
  • Proses analisis dilakukan secara induktif dengan metode coding dan kategori.
  • Contoh: Studi tentang faktor yang mempengaruhi keputusan siswa memilih jurusan kuliah.
  • Referensi: Glaser & Strauss (1967), "The Discovery of Grounded Theory".

e. Studi Naratif

  • Memanfaatkan kisah atau narasi dari individu sebagai sumber utama data penelitian.
  • Fokus pada perjalanan hidup atau pengalaman seseorang.
  • Contoh: Studi tentang perjalanan hidup seorang pendidik di daerah terpencil.
  • Referensi: Clandinin & Connelly (2000), "Narrative Inquiry".

f. Analisis Wacana (Discourse Analysis)

  • Menganalisis bagaimana bahasa digunakan untuk membentuk makna dan kekuasaan dalam interaksi sosial.
  • Contoh: Studi tentang penggunaan bahasa dalam pidato politik.
  • Referensi: Fairclough (1995), "Critical Discourse Analysis".

4. Perbandingan Jenis Penelitian Kualitatif

Jenis Penelitian

Fokus

Metode Utama

Hasil yang Diharapkan

Studi Kasus

Kasus tertentu dalam suatu konteks

Observasi, wawancara, dokumen

Pemahaman mendalam tentang kasus

Etnografi

Budaya dan kebiasaan komunitas

Observasi partisipatif

Deskripsi budaya yang kaya

Fenomenologi

Pengalaman individu

Wawancara mendalam

Pemahaman esensi pengalaman

Grounded Theory

Pengembangan teori dari data

Wawancara, observasi

Teori baru berdasarkan temuan

Studi Naratif

Kisah dan pengalaman individu

Wawancara biografis

Narasi personal

Analisis Wacana

Penggunaan bahasa dalam konteks sosial

Analisis teks dan komunikasi

Pemahaman makna dalam bahasa

5. Kesimpulan

Paradigma dalam penelitian kualitatif mempengaruhi cara peneliti memahami realitas dan memilih pendekatan yang sesuai. Terdapat berbagai paradigma seperti konstruktivisme, fenomenologi, hermeneutika, interaksionisme simbolik, dan studi kritis yang mendasari metodologi penelitian.

Berbagai jenis penelitian kualitatif, seperti studi kasus, etnografi, fenomenologi, grounded theory, studi naratif, dan analisis wacana, memberikan fleksibilitas dalam memahami fenomena sosial secara lebih dalam dan kontekstual. Pemilihan jenis penelitian tergantung pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, serta konteks yang ingin dikaji.

Daftar Pustaka

  1. Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
  2. Clandinin, D. J., & Connelly, F. M. (2000). Narrative Inquiry: Experience and Story in Qualitative Research. San Francisco, CA: Jossey-Bass.
  3. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
  4. Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman.
  5. Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum.
  6. Gadamer, H. G. (1989). Truth and Method (2nd rev. ed.). New York: Continuum.
  7. Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.
  8. Glaser, B. G., & Strauss, A. L. (1967). The Discovery of Grounded Theory: Strategies for Qualitative Research. Chicago, IL: Aldine.
  9. Husserl, E. (1970). The Idea of Phenomenology. The Hague: Martinus Nijhoff.
  10. van Manen, M. (1990). Researching Lived Experience: Human Science for an Action Sensitive Pedagogy. New York: State University of New York Press.
  11. Yin, R. K. (2018). Case Study Research and Applications: Design and Methods (6th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.


0 comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT!!!
Powered by Blogger.
Flag Counter
.comment-content a {display: none;}