1. Pendahuluan
Penelitian kualitatif
merupakan pendekatan ilmiah yang menekankan eksplorasi makna, proses, dan
pengalaman subjektif individu atau kelompok dalam suatu konteks sosial
tertentu. Pendekatan ini berangkat dari paradigma interpretatif yang berupaya
memahami fenomena dari perspektif partisipan.
Dalam ilmu sosial dan
pendidikan, penelitian kualitatif digunakan untuk menggali pemahaman mendalam
tentang perilaku manusia, interaksi sosial, serta berbagai fenomena yang tidak
dapat diukur dengan angka.
2. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif
Paradigma dalam
penelitian kualitatif adalah cara pandang yang mendasari bagaimana suatu
penelitian dilakukan, termasuk asumsi tentang realitas, pengetahuan, dan metode
penelitian. Berikut adalah beberapa paradigma utama dalam penelitian
kualitatif:
a. Paradigma
Konstruktivisme
- Berpandangan bahwa realitas bersifat
subjektif dan dikonstruksi oleh individu berdasarkan pengalaman dan
interaksi sosial.
- Peneliti berperan sebagai fasilitator yang
mencoba memahami makna yang diberikan oleh subjek penelitian terhadap
suatu fenomena.
- Digunakan dalam studi fenomenologi dan
etnografi.
- Referensi: Creswell (2014), "Research Design:
Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches".
b. Paradigma
Fenomenologi
- Berfokus pada pengalaman subjektif
individu dalam memahami suatu fenomena.
- Tujuan penelitian fenomenologi adalah
menggali esensi pengalaman yang dialami oleh individu secara mendalam.
- Contoh: Penelitian tentang pengalaman guru dalam mengajar di daerah
terpencil.
- Referensi: Husserl (1970), "The Idea of
Phenomenology".
c. Paradigma
Hermeneutika
- Berorientasi pada interpretasi teks atau
simbol yang digunakan dalam komunikasi manusia.
- Digunakan dalam analisis dokumen, studi
sastra, atau penelitian media.
- Referensi: Gadamer (1989), "Truth and
Method".
d. Paradigma
Interaksionisme Simbolik
- Menyatakan bahwa makna dalam kehidupan
sosial dibangun melalui interaksi simbolik antar individu.
- Banyak digunakan dalam penelitian
etnografi dan studi kualitatif berbasis interaksi sosial.
- Contoh: Studi tentang makna simbol dalam komunitas tertentu.
- Referensi: Blumer (1969), "Symbolic
Interactionism: Perspective and Method".
e. Paradigma Kritis
- Berusaha mengungkap ketidakadilan sosial
dan mendorong perubahan sosial.
- Digunakan dalam studi feminisme, analisis
wacana kritis, dan penelitian pendidikan kritis.
- Contoh: Studi tentang ketimpangan pendidikan berdasarkan gender atau kelas
sosial.
- Referensi: Freire (1970), "Pedagogy of the
Oppressed".
3. Jenis-Jenis
Penelitian Kualitatif
Berdasarkan pendekatan
dan tujuan penelitian, penelitian kualitatif dikategorikan dalam beberapa jenis
utama:
a. Studi Kasus
(Case Study)
- Meneliti satu atau beberapa kasus secara
mendalam dalam konteks tertentu.
- Data dikumpulkan dari berbagai sumber
seperti wawancara, observasi, dan dokumen.
- Contoh: Studi tentang implementasi kurikulum baru di satu sekolah.
- Referensi: Yin (2018), "Case Study Research and
Applications".
b. Etnografi
- Studi tentang budaya atau komunitas
tertentu melalui observasi partisipatif dalam jangka waktu lama.
- Contoh: Studi tentang kehidupan sosial masyarakat adat.
- Referensi: Geertz (1973), "The Interpretation
of Cultures".
c. Fenomenologi
- Berfokus pada pengalaman individu terhadap
suatu fenomena untuk memahami maknanya.
- Contoh: Studi tentang pengalaman pasien kanker dalam menghadapi
penyakitnya.
- Referensi: van Manen (1990), "Researching Lived
Experience".
d. Grounded Theory
- Meneliti suatu fenomena untuk menghasilkan
teori baru yang muncul dari data lapangan.
- Proses analisis dilakukan secara induktif
dengan metode coding dan kategori.
- Contoh: Studi tentang faktor yang mempengaruhi keputusan siswa memilih
jurusan kuliah.
- Referensi: Glaser & Strauss (1967), "The
Discovery of Grounded Theory".
e. Studi Naratif
- Memanfaatkan kisah atau narasi dari
individu sebagai sumber utama data penelitian.
- Fokus pada perjalanan hidup atau
pengalaman seseorang.
- Contoh: Studi tentang perjalanan hidup seorang pendidik di daerah
terpencil.
- Referensi: Clandinin & Connelly (2000),
"Narrative Inquiry".
f. Analisis Wacana
(Discourse Analysis)
- Menganalisis bagaimana bahasa digunakan
untuk membentuk makna dan kekuasaan dalam interaksi sosial.
- Contoh: Studi tentang penggunaan bahasa dalam pidato politik.
- Referensi: Fairclough (1995), "Critical
Discourse Analysis".
4. Perbandingan
Jenis Penelitian Kualitatif
Jenis Penelitian |
Fokus |
Metode Utama |
Hasil yang Diharapkan |
Studi Kasus |
Kasus tertentu dalam suatu konteks |
Observasi, wawancara, dokumen |
Pemahaman mendalam tentang kasus |
Etnografi |
Budaya dan kebiasaan komunitas |
Observasi partisipatif |
Deskripsi budaya yang kaya |
Fenomenologi |
Pengalaman individu |
Wawancara mendalam |
Pemahaman esensi pengalaman |
Grounded Theory |
Pengembangan teori dari data |
Wawancara, observasi |
Teori baru berdasarkan temuan |
Studi Naratif |
Kisah dan pengalaman individu |
Wawancara biografis |
Narasi personal |
Analisis Wacana |
Penggunaan bahasa dalam konteks sosial |
Analisis teks dan komunikasi |
Pemahaman makna dalam bahasa |
5. Kesimpulan
Paradigma dalam
penelitian kualitatif mempengaruhi cara peneliti memahami realitas dan memilih
pendekatan yang sesuai. Terdapat berbagai paradigma seperti konstruktivisme,
fenomenologi, hermeneutika, interaksionisme simbolik, dan studi kritis yang
mendasari metodologi penelitian.
Berbagai jenis
penelitian kualitatif, seperti studi kasus, etnografi, fenomenologi, grounded
theory, studi naratif, dan analisis wacana, memberikan fleksibilitas dalam
memahami fenomena sosial secara lebih dalam dan kontekstual. Pemilihan jenis
penelitian tergantung pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, serta
konteks yang ingin dikaji.
Daftar Pustaka
- Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
- Clandinin, D. J., & Connelly, F. M. (2000). Narrative Inquiry: Experience and Story in Qualitative Research. San Francisco, CA: Jossey-Bass.
- Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
- Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman.
- Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum.
- Gadamer, H. G. (1989). Truth and Method (2nd rev. ed.). New York: Continuum.
- Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.
- Glaser, B. G., & Strauss, A. L. (1967). The Discovery of Grounded Theory: Strategies for Qualitative Research. Chicago, IL: Aldine.
- Husserl, E. (1970). The Idea of Phenomenology. The Hague: Martinus Nijhoff.
- van Manen, M. (1990). Researching Lived Experience: Human Science for an Action Sensitive Pedagogy. New York: State University of New York Press.
- Yin, R. K. (2018). Case Study Research and Applications: Design and Methods (6th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
0 comments:
Post a Comment