Home » , » Bisnis dan Kewirausahaan dalam Pendidikan

Bisnis dan Kewirausahaan dalam Pendidikan

Posted by Awal KPN on Friday, 19 September 2025

 

📘 Pertemuan 3

Bisnis dan Kewirausahaan dalam Pendidikan




1. Konsep Bisnis dan Kewirausahaan

a. Bisnis

  • Bisnis adalah aktivitas menjual barang/jasa untuk mendapatkan keuntungan.

  • Dalam konteks pendidikan:

    • Tidak hanya soal profit, tetapi juga value creation (menciptakan nilai tambah bagi masyarakat).

    • Contoh: bimbingan belajar, kursus keterampilan, penerbitan buku pelajaran, aplikasi pendidikan digital.

📌 Ciri bisnis pendidikan:

  1. Berbasis kebutuhan nyata di bidang pendidikan.

  2. Menghasilkan nilai sosial & akademik selain keuntungan ekonomi.

  3. Menuntut keberlanjutan, inovasi, dan kualitas layanan.


Pengertian Bisnis dan Kewirausahaan dalam Pendidikan

Bisnis pendidikan mencakup segala aktivitas ekonomi yang memanfaatkan kebutuhan pendidikan masyarakat, baik berupa layanan, produk digital, maupun penyediaan kursus atau pelatihan. Kewirausahaan dalam pendidikan ialah proses menciptakan, mengelola, dan mengembangkan inovasi yang memberi nilai tambah di dunia pendidikan melalui prakarsa, kreativitas, dan keberanian mengambil risiko.


b. Kewirausahaan

  • Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan, mengelola, dan mengembangkan usaha dengan penuh inovasi, keberanian, dan kreativitas.

  • Inti kewirausahaan:

    1. Inovasi (menciptakan sesuatu yang baru)

    2. Value creation (memberi nilai tambah)

    3. Risk-taking (berani mengambil risiko)

    4. Proactiveness (tanggap terhadap peluang)


2. Kewirausahaan Sosial dan Pendidikan

  • Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship):
    Usaha yang tujuan utamanya adalah memecahkan masalah sosial, bukan sekadar mengejar keuntungan.

  • Dalam pendidikan, kewirausahaan sosial berarti:

    1. Menyediakan akses belajar bagi masyarakat miskin atau daerah terpencil.

    2. Mengembangkan aplikasi edukasi gratis dengan fitur premium.

    3. Membuka kursus keterampilan dengan biaya murah.

📌 Contoh nyata:

  • Khan Academy → menyediakan ribuan video pelajaran gratis untuk semua orang.

  • Ruangguru (Indonesia) → mulai sebagai startup sosial, lalu berkembang menjadi bisnis berkelanjutan.

  • Gerakan literasi sekolah/madrasah → program komunitas berbasis partisipasi masyarakat.


Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan di Pendidikan Formal

  • Pendidikan kewirausahaan membekali siswa dan mahasiswa keterampilan teknis, inovasi, pemecahan masalah, serta kemampuan menilai peluang bisnis secara mandiri.

  • Pembelajaran kewirausahaan relevan untuk mengatasi tantangan pengangguran, memperkuat motivasi, dan menumbuhkan niat wirausaha pada lulusan pendidikan tinggi.

  • Integrasi pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum memperluas wawasan, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja global.

Kewirausahaan Sosial dalam Pendidikan

  • Pendidikan tentang kewirausahaan sosial menekankan pada pengembangan solusi terhadap persoalan sosial melalui inovasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

  • Kurikulum kewirausahaan sosial dapat mengubah cara berpikir siswa dan mahasiswa, dari sekadar pencarian keuntungan, menjadi penciptaan nilai dan dampak sosial.

Model dan Tren Pembelajaran Kewirausahaan

  • Metode yang efektif meliputi pembelajaran berbasis proyek, simulasi bisnis, kolaborasi dengan dunia industri, serta pemanfaatan teknologi digital dan e-learning.

  • Pembelajaran kolaboratif dan praktik lapangan sangat penting agar siswa mampu menganalisis tren pasar dan beradaptasi dengan dinamika usaha masa kini.

Studi Kasus dan Implikasi Praktis

  • Studi pada mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan, orientasi pasar, dan pengalaman bisnis keluarga berkontribusi positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa.

  • Di tingkat sekolah vokasi, model pembelajaran kewirausahaan berbasis kemandirian, keterampilan praktis, dan kolaborasi industri dinilai sangat relevan mendorong self-employment serta literasi bisnis.

  • Analisis tren terbaru (2024-2025) menegaskan perlunya penguatan kurikulum kewirausahaan sosial untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan usaha, khususnya di era digital dan ekonomi kreatif.


3. Urgensi Literasi Bisnis bagi Calon Guru PGMI

Kenapa guru (khususnya calon guru MI) perlu literasi bisnis?

  1. Meningkatkan kompetensi non-pedagogis: Guru bukan hanya pendidik, tapi juga manajer kelas, inovator, dan agen perubahan.

  2. Kemandirian finansial: Guru bisa mengembangkan usaha sampingan berbasis pendidikan (les privat, bimbingan belajar, penerbitan e-book, channel edukasi YouTube).

  3. Inovasi sekolah/madrasah: Guru yang melek bisnis bisa membantu madrasah menjadi lebih mandiri, kreatif, dan inovatif.

  4. Mendorong entrepreneurship siswa: Guru menjadi role model dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini.

  5. Menghadapi era disrupsi: Dunia kerja semakin kompetitif, guru PGMI harus adaptif dan mampu menciptakan peluang baru.

📌 Konteks PGMI:

  • Guru PGMI berhadapan dengan anak usia sekolah dasar → penting menciptakan media dan metode pembelajaran yang bisa bernilai bisnis sekaligus mendidik (contoh: buku cerita anak Islami, media literasi digital interaktif).


4. Diskusi Kelas

💡 Studi Kasus:
Sebuah madrasah di daerah terpencil membuka kursus sore berbayar dengan guru MI, hasilnya dipakai untuk memperbaiki perpustakaan.

Pertanyaan:

  • Apakah ini termasuk bisnis pendidikan atau kewirausahaan sosial?

  • Bagaimana dampaknya bagi guru, siswa, dan masyarakat?

  • Apa tantangan yang mungkin dihadapi?


5. Ringkasan Pertemuan 3

  • Bisnis pendidikan = aktivitas ekonomi berbasis kebutuhan pendidikan.

  • Kewirausahaan = mencipta, mengelola, mengembangkan usaha dengan inovasi & keberanian.

  • Kewirausahaan sosial pendidikan = usaha yang memecahkan masalah sosial dengan pendekatan kewirausahaan.

  • Literasi bisnis penting untuk calon guru PGMI agar:

    • mandiri secara ekonomi,

    • inovatif di sekolah/madrasah,

    • mampu menumbuhkan jiwa entrepreneurship siswa.



Daftar Referensi Jurnal Indeks Scopus:

  • Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE), artikel DOI: 10.17358/ijbe.11.1.40

  • International Journal of Management Education (Elsevier)

  • International Journal of Educational Research Review (IJERE), artikel DOI: 10.11591/ijere.v14i1.32317

  • Social Entrepreneurship Education, ScienceDirect, artikel 2025

  • African Scientific Journal, systematic review tentang sosial entrepreneurship (2021)

  • Analisis bibliometrik Entrepreneurship Curriculum in Higher Education (2023)


0 comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT!!!
Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter
.comment-content a {display: none;}